Robot adalah sebuah topik yang sangat menarik untuk dibicarakan. Istilah robot sendiri telah hadir di semua lapisan masyarakat dengan definisinya masing-masing. Setiap individu akan segera hanyut dalam imajinasinya bila diberikan wacana soal robot. Namun, justru inilah yang membuat pembahasan mengenai tema ini menjadi sangat menarik dan akan membawa semua orang ke dalam forum diskusi yang sehat dan positif.
Robot menjadi ikon baru dalam dunia industri masa kini. Beberapa pemain besar industri teknologi berusaha menunjukkan jati dirinya sebagai terdepan dalam teknologi mengembangkan berbagai jenis robot dengan beragam kemampuan.
Pemain besar saling berlomba mengembangkan robot semirip mungkin dengan manusia. Lainnya lebih fokus pada pengembangan robot yang mengutamakan masalah fungsionalitas. Sektor industri lain saling berkompetisi membuat berbagai mainan inovatif, dan beberapa gadget lain untuk melayani kebutuhan pasar ritel yang sedang dilanda demam robot.
Peran robot di industri besar saat ini sudah tidak diragukan lagi dalam rangka menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan yang menuntut kontinuitas dan hasil industri yang presisi, seperti microcontroller, motherboard, dan suku cadang kendaraan. Di area yang berbeda, robot dengan fungsionalitas terbatas mulai hadir untuk melayani kalangan hobi dengan harga yang masih cukup fantastis.
Berbeda robot
Bila ditelaah lebih jauh, ternyata perkembangan teknologi robot sudah mencapai tahap yang sangat mirip dengan perkembangan teknologi komputer 30 tahun yang lalu. Mengapa demikian? Robot yang didesain secara khusus untuk fungsionalitas tertentu mendominasi industri besar dan hanya para pemain industri kelas kakap yang mampu memilikinya.
Ini mirip dengan teknologi komputer 30 tahun yang lalu, di mana untuk memiliki sebuah komputer masih sangat mahal dan hanya dimiliki oleh kalangan industri besar, pemerintah, atau akademis. Pada saat yang sama, berbagai kalangan berusaha untuk membangun komputer dengan khayalannya masing-masing tanpa memikirkan fungsionalitasnya.
Berbagai jenis komputer dengan berbagai macam platform lahir masa itu. Setiap penciptanya akan memiliki definisinya masing-masing tentang sebuah komputer. Tidak adanya sebuah platform pengembangan yang universal membuat perkembangan komputer cukup menantang karena setiap kode program yang ditulis tidak mampu berjalan di semua komputer.
Fenomena sama terjadi dalam perkembangan teknologi robot. Saat berbagai macam robot dibangun dengan platform berbeda, masalah yang sama akan muncul. Robot biasanya memiliki microcontroller untuk mengkoordinasi gerakannya, sama seperti halnya komputer yang memiliki Central Processing Unit (CPU).
Selama ini, kode program untuk robot harus ditulis dengan menggunakan kode program yang didukung oleh microcontroller yang digunakan oleh robot tersebut. Sebagai ilustrasi, bila sebuah robot dibangun dengan microcontroller berbasis BASIC-Stamp, kode program harus dibuat dalam bahasa pemrograman BASIC.
Bila sebuah robot dibangun dengan microcontroller berbasis Atmel, kode program harus ditulis dalam bahasa C++. Satu kode program yang sama mustahil dapat berjalan di dua buah robot yang dibangun dengan microcontroller yang berbeda.
Tantangan lain akan muncul saat dua robot yang dibangun dengan kode program atau platform yang berbeda dituntut untuk mampu berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Menghubungkan kedua robot yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang berbeda bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Pemicu inovator
Beberapa permasalahan tersebut dijawab oleh vendor pengembang perangkat lunak, seperti Sun Microsystem dan Microsoft. Sun Microsystem baru-baru ini yang meluncurkan JVEX Robotics yang memberikan fondasi untuk pengembangan robot berbasis VEX Robotics. Microsoft sendiri meluncurkan Robotics Studio yang didesain secara khusus untuk menjadi platform pengembangan teknologi robot universal yang memungkinkan satu kode program yang sama dapat berjalan di berbagai platform robot yang berbeda.
Tiga puluh tahun lalu bahasa dan perkakas pemrograman Basic diluncurkan oleh Microsoft yang pada akhirnya menjadi cikal bakal kelahiran sistem operasi Windows dan peranti lunak lainnya. Beberapa perkakas pemrograman, seperti JVEX Robotics dan Robotics Studio, diharapkan menjadi pemicu bagi inovator bangsa untuk membuat robot yang mungkin masih berada dalam halaman imajinasi.
Kemampuan untuk mengembangkan perangkat lunak robot yang mampu berjalan di berbagai jenis robot akan menjadi sebuah tantangan sendiri, mengingat pengembangan robot melibatkan berbagai sensor dan berbagai mesin yang harus mampu menerima input dan memberikan respons dalam waktu yang bersamaan. Pengembangan platform robot yang universal juga merupakan hal yang tidak kalah menarik.
Bila berkaca pada kehebatan robot-robot yang bertarung dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia, sumber daya bangsa memiliki kemampuan yang lebih dari cukup untuk sekadar menjadikan impian indah tersebut menjadi kenyataan.
Perkembangan industri dan teknologi robot telah mencapai masa yang sangat menjanjikan, di mana kesempatan emas untuk menjadi yang terdepan dalam teknologi ini masih sangat terbuka. Akankah kita kembali menempati bangku penonton, sebagaimana saat ini kita berada, dalam kancah perkembangan industri dan teknologi komputer?
Jawaban dari semua itu tentu berada dalam setiap individu masing-masing. Iklim teknologi yang kondusif harus segera diciptakan dalam rangka memberikan ruang bagi para inovator untuk melampiaskan kemampuannya. Bila hal ini terjadi, putra terbaik bangsa akan tetap berbakti di negeri ini, wiraswasta baru bermunculan, dan bukan hal yang mustahil Indonesia mampu menjadi yang terdepan dalam perkembangan teknologi ini dalam beberapa tahun ke depan.
http://studentsite.gunadarma.ac.id/home/index.php?stateid=tugas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar